Belajar Sketsa Bangunan

Penulis: Anastasia Reny Tandi RassingMahasiswi Teknik Arsitektur 2011Universitas Atmajaya Jogjakarta


Halo! :)
Pada postingan kali ini, saya terpikir untuk membagikan sesuatu. Saya bukanlah seorang yang sangat pandai menggambar, saya orang yang baru belajar menggambar. Jangan pernah berpikir bahwa menggambar itu susah, karena menggambar itu menyenangkan.  :D
Saya anak arsitek, jadi cara menggambar saya agak berbeda dengan kebanyakan pelukis. Di sini saya menggunakan teknik yang bernama teknik arsir, karena arsitek bukan pelukis, sehingga gambarnya pun harus arsitektural.
Berikut saya mau share tips menggambar dengan menggunakan cara saya. :)
Cekidot :
1. Kalau mau menggambar, kertas jangan di goyangkan kesana kemari, kalau perlu tempelkan saja di meja. Posisi badan juga harus tegap, pandangan mata jangan terlalu dekat dengan kertas agar kamu bisa dengan pas memproporsikan objek apa yang bakalan kamu gambar. Usahakan pandangan mata luas.
2. Bedakan cara memegang pena untuk menulis, dengan pensil untuk menggambar. Memegang pensil untuk menggambar sebaiknya agak jauh dari mata pensil agar kamu bisa menuntun arah pensil yang bakalan kamu torehkan.
Cara memegang pensil untuk menulis

Cara memegang pensil untuk menggambar
3. Kalau menggambar, usahakan JANGAN men-double garis yang sudah kamu buat. Kalau memang garis yang kamu buat itu salah, hapus saja, jangan di tumpuk 2x.
4. Tabrakkan saja garis yang sudah kamu buat, jangan takut-takut!:)
Tabrakkan ujung garisnya
5. Kita ambil contoh menggambar sebuah bangunan. Mulailah dari sebuah bentuk dasar. Misalnya bangunan tersebut adalah sebuah transformasi dari sebuah balok. JANGAN LANGSUNG MEMBUAT  DETAIL. Ini adalah masalah yang terus dialami oleh orang yang menggambar. Membuat bentuk dasar lebih dulu bertujuan untuk menentukan skala yang kamu gambar.

6. Setelah merasa bahwa garis besar gambarmu sudah selesai, tebalkan garis pinggir (outline) dari gambar tersebut. Usahakan FREEHAND, agar kamu terlatih untuk tidak menggunakan alat bantu seperti penggaris.

7. Jika bangunan yang kamu gambar sudah selesai, langkah terakhir adalah memberi efek gelap terang. Di sini yang kita gunakan adalah teknik mengarsir, BUKAN teknik menggosok. Teknik menggosok hanya akan membuat sketsa yang kamu gambar menjadi kotor.

8. Tentukan dulu dimana arah matahari menyinari objek kamu. Bagian yang tidak dikenai sinar matahari sudah pasti akan mendapat efek gelap. Bagian yang sama sekali tidak terkena matahari, langsung arsir saja menjadi gelap.

9. Ingat! Arsir tidak sama dengan mewarnai. Terkadang saya juga sering lupa membedakan arsir dan mewarnai. Arsir yang baik, garis arsirnya kelihatan tegas. Jangan lupa, seluruh bidangnya harus penuh, jangan ada yang keluar garis atau tidak mengenai garis.

10. Cara memberi gradasi (perubahan warna secara halus) pada teknik arsir, bisa dengan perubahan tekanan pada pensil yang kamu gunakan (sebaiknya pensil mekanik), atau juga jarak antara garis arsir.
Menggunakan arsir gradasi perubahan tekanan pensil


Menggunakan arsir gradasi jarak antar garis arsir
Untuk gradasi, saya menyarankan menggunakan perubahan teknik tekanan pensil agar gradasi lebih nyata.

1. Langkah selanjutnya jika kamu sudah memberi efek gelap terang, berilah sketsamu sebuah rendering. Rendering berguna untuk menjelaskan aura dari sketsa yang kamu bikin, apakah bangunan tersebut kokoh atau bagaimana, tapi tergantung kesenanganmu saja, ingin memakai rendering atau tidak.

2. Selamat mencoba! :)

Ini adalah contoh gambar yang sudah jadi:











Untuk acuan, silakan baca buku PANDUAN UJIAN SARINGAN MASUK GAMBAR ARSITEKTUR. Pengarangnya Frangky Ariestya, Yanuar Effendie, dan Theofilus Ra.

Sampai jumpa di postingan selanjutnya! :)

Comments